Merancang Kegiatan Harian Ramadhan

Bulan yang dinanti segera tiba. Istri mengajakku merancang target dan kegiatan harian Ramadhan. Ya, harapannya agar ramadhan ini tidak berlalu begitu saja. Ramadhan kali ini lebih berarti, ini ramadhan pertama kami bersama anak kami Muhammad Zain Fadhil. Bagi istri yang sedang menyusui tentu bukan hal yang mudah untuk puasa, tapi ini layak untuk diperjuangkan.

Tentu Ramadhan memberikan banyak pilihan acara, mulai dari kajian di televisi sampai acara di lingkungan kita. Mungkin diantara kita ada yang menjadi panitia, namun jangan sampai sibuknya kita menjadi panitia membuat Ramadhan kali ini terasa hambar. Padahal, menit demi menit di bulan Ramadhan adalah hembusan surga yang begitu menyejukkan.

Tarbawi, memberikan gambaran menarik 24 jam yang dilakukan orang sholeh di bulan Ramadhan. moga kita bisa menerapkannya.

Waktu sahur hingga subuh:

Bangunlah sebelum fajar, yaitu waktu sepertiga malam terakhir yang istimewa. Lakukan shalat qiyamul lail sambil mengajak keluarga untuk ikut shalat malam juga. Pada waktu inilah Umar bin khatab ra biasa shalat malam dan membangunkan keluarganya seraya mengajak shalat. Disebutkan dalam suatu hadits Rasulullah SAW “Rabb kami turun setiap malam ke langit dunia saat sepertiga malam terakhir dan berkata:”saiapa yang berdoa kepada-Ku , Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku , Aku ampuni dia.” (HR.Jamaah).

Setelah itu kita bisa makan sahur yang memang disunahkan Rasulullah SAW, sambil menanamkan niat dan ikhlaskanlah berpuasa pada siang hari nanti. Kemudian bersiaplah untuk shalat subuh. Sementara menunggu, sibukkanlah diri dengan banyak-banyak beristigfar dan berdoa, karena waktu sahur termasuk waktu diijabahnya doa. Ketika sudah masuk waktu subuh dirikanlah shalat 2 rakaat ‘qobla’ subuh kemudian shalat subuh berjamaah.

Setelah subuh :

Pada waktu ini biasanya rasa kantuk mulai menyerang. Berusahalah untuk tidak tidur ketika subuh hingga terbit matahari. Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Madarijus Salikin menyebutkan,”Diantara tidur yang tidak disukai menurut mereka ialah tidur antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ia merupakan waktu untuk memperoleh hasil. Bagi perjalanan ruhani, pada saat itu terdapat keistimewaan besar, sehingga seandainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya.” Duduklah untuk berdzikir kemudian lanjutkan dengan shalat sunat dua rakaat pada waktu dhuha. Shalat dhuha ini disebutkan oleh Rasulullah adalah shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah SWT. Waktu ba’da subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barakah yang seharusnya benar-benar dipelihara oleh setiap mukmin.

Saat bekerja :

Meskipun memasuki bulan ramadhan banyak diantara kita yang masih mempunyai aktifitas mencari nafkah, belajar dan bekerja. Dengan berpuasa bukan berarti kita menjadi lebih santai, tetapi tetaplah bekerja dengan semangat dan teliti, selingi juga waktu kerja kita dengan berdzikir dan shalat berjamaah awal waktu. Teruslah melakukan amalan-amalan sunah yang biasa dilakukan dalam bekerja, seperti saling menasihati dalam kebaikan, bersedekah dan lain sebagainya.

Pertengahan siang :

Berusahalah untuk beristirahat sekitar 15-30 menit menjelang atau sesudah waktu shalat Zuhur. Istirahat dan tidur pada rentang waktu ini disebut dengan qailulah. Rasulullah saw dan para salafushalih biasa melakukan qailulah. Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa qailulah merupakan simpanan energi bagi mereka yang ingin melakukan qiyamul lail pada hari itu. Waktunya tidak lebih dari setengah jam. Tapi manfaatnya akan terasa saat kita bangun malam.

Waktu asar :

Shalatlah berjamaah di masjid. Ingatlah lipatan pahala di bulan ini, minimum adalah 70 kali lipat dari kebaikan di bulan selainnya. Bila usai shalat saat bekerja sudah selesai, lakukanlah kajian-kajian keislaman, baik dengan membaca buku, diskusi, mendengarkan ceramah, mendengar kajian melalui kaset, atau lainnya. Banyak tema yang bisa kita perdalam pada kesempatan ini, misalnya tema-tema “pelembut jiwa dan hati”. Informasi ini bisa diambil dari hadits-hadits Nabawi atau dari tafsir Al Qur an. Mendengarkan kajian Islam melalui kaset bisa menjadi alternatif baik karena bisa dilakukan sambil mengerjakan pekerjaan rumah yang lain. Lakukan hal ini sampai menjelang maghrib untuk bersiap dzikir sore. Segeralah berbuka kemudian shalat maghrib di masjid. Setelah shalat maghrib lanjutkan berbuka puasa ala kadarnya. Jangan terlalu kenyang.

Waktu magrib / berbuka puasa :

Bersyukurlah secara lebih mendalam kehadirat Allah swt. Bahwa kita diberikan karunia untuk bisa menyelesaikan hari dengan berpuasa. Jangan lupa berdo’a dengan khusyu ketika berbuka. Ada sebuah doa yang tidak tertolak bagi orang yang berpuasa saat berbuka. Berbukalah dengan tegukan-tegukan air manis diiringi dengan kesyukuran di dalam hati. Sebaiknya kita tidak segera melanjutkan berbuka dengan makanan berat. Tundalah sebentar makanan berbuka kita, untuk menunaikan shalat magrib berjamaah dimasjid. Ingatlah kenapa kita penting mempertahankan ibadah shalat berjamaah di masjid. Usai berjamaah, lanjutkan berbuka dengan memakan makanan lebih berat. Jangan terlalu banyak, makanlah secukupnya saja.

Waktu Isya :

Segeralah pergi menunaikan shalat isya dan tarawih di masjid. Berusahalah untuk disiplin melakukan shalat isya dan tarawih di masjid, apapun keadaannya. Jika harus terha-langi oleh kegiatan yang mendesak, lakukan shalat tarawih segera setelah kita selesai menunaikan kegiatan tersebut. Setelah itu pulanglah ke rumah untuk bertemu dan ber-bincang-bincang dengan keluarga. Mungkin juga pada saat itu kita menyimak perkem-bangan berita namun tidak terlena hingga melewati jam 10 malam. Tidurlah segera, semampunya. Sebaiknya kita menyempurnakan shalat tarawih bersama imam, agar kita termasuk orang-orang yang menghidupkan Ramadhan dengan shalat malam. Rasulutlah Saw bersabda: “Siapa saja yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah) Lakukanlah ini terus menerus sepanjang 20 hari pertama bulan Ramadhan. Untuk kaum Muslimah tentu saja agenda di atas bisa dilakukan di rumah. Tapi untuk shalat isya dan tarawih bisa dilakukan di masjid. Ingat juga, agar kita lebih banyak mendengarkan kajian Islam maupun tilawah Al Quran di rumah di sela-sela mengurus pekerjaan rumah. .

Setelah 20 hari ramadhan :

Rasulullah biasa beri’tikaf selama sepuluh haru setiap bulan ramadhan. I’tikaf adalah ibadah yang menghimpun berbagai jenis ibadah lainnya, seperti tilawah Al Qur’an, shalat, dzikir, doa, tadabur dan lainnya. I’tikaf sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan sekaligus untuk meraih malam lailatul qodar. Tujuan dari i’tikaf ini ialah menambat hati untuk senantiasa mengingat Allah, menyendiri mengingatNya, menghentikan segala kesibukan yang berhubungan dengan mahluk dan memfokuskan diri bersama Allah semata. Wanita juga boleh beri’tikaf didalam masjid, jika terjaga dari fitnah dan diizinkan oleh suami.

Mencari malam lailatul qadr :

Rasulullah bersabda : ” Barangsiapa yang bangun dimalam Lailatul Qadr karena keimanan dan keikhlasan, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.“ (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Malam Lailatul Qadr ini adalah malam pengganti umur, beramal pada malam ini lebih baik dari seribu bulan. Malam itu datang pada pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, tepatnya pada malam-malam ganjil, dan lebih diharapkan lagi pada malam kedua puluh tujuh. Walaupun begitu, hendaknya kita tidak terlalu terpengaruh dengan hitungan malam gajil atau tidak. Lakukanlah sepenuh kemampuan dan keseriusan setiap malam-malam dari 10 terakhir bulan ramadhan.

Contoh Target Ramadhan 1433 H

  1. Shaum 1 bulan penuh
  2. Sholat 5 waktu berjamaah di Masjid
  3. Tidak tidur setelah subuh
  4. One Day One Juz
  5. Al ma’tsurat pagi dan sore/hari
  6. Dhuha min 2 rakaat/hari
  7. Tarawih
  8. Qiyamul Lail 8 rakaat (Lailatul Qodhar)
  9. Sholat Sunnat Rawatib 12 rakaat
  10. Infak
  11. Berbuka puasa bersama (keluarga, dan lainnya)
  12. I’tikaf
  13. Ikut kajian Islam 2x/minggu dan membuat ringkasan materi
  14. Hafalan Al Qur’an
  15. Membaca sedikitnya 5 judul buku baru + rangkumannya
  16. Menulis di blog bertema keislaman setiap 2 hari
  17. Membaca kembali Shirah Nabawiyah
  18. Silaturrahim sebulan minimal 4x
  19. Memberi makan ifthor tetangga

Leave a comment