Tampil Cantik ala Istri Rasulullah

 

            Rasulullah saw segera pulang dalam keadaan sekujur badan gemetar ketakutan.  Setibanya di depan istri beliau, Khadijah binti Khuwailid, beliau berkata: “Selimutilah aku ….., selimutilah aku”. Beliau kemudian diselimuti hingga hilang ketakutannnya.  Setelah itu beliau berkata kepada Khadijah: “Hai Khadijah, tahukah engkau mengapa aku tadi begitu?” Beliau lalu menceritakan apa yang baru dialaminya.  Selanjutnya beliau berkata: “Aku sesungguhnya khawatir terhadap diriku sendiri”.

 

            Khadijah menjawab: “Tidak! Bergembiralah! Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan membuat anda kecewa. Anda seorang yang bersikap baik terhadap kaum kerabat, selalu berbicara benar, membantu orang lemah, menolong orang sengsara, menghormati tamu dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran”.

 

            Beliau menjadi tenang kembali setelah istri beliau, Khadijah ra, menunjukkan sikap sedemikian mulia sebagai wanita yang berhak memperoleh pujian sepanjang zaman.  Ialah yang menenangkan beliau di saat gelisah dan menghibur beliau di saat keletihan. Dengan sikap yang tepat dan dengan hati yang tulus ikhlas itu, Khadijah sungguh berhak menerima salam penghargaan dari Allah Rabbul ‘alamin, yang disampaikan kepadanya melalui Ar-Rahul-Amin (Malaikat Jibril).

 

            Betapa indah seandainya kaum muslimin sekarang ini mau meneladani ibu-ibu mukminah mereka, dengan kecantikan akhlaqiyah yang dimilikinya sehingga tentramlah orang lain di sisinya.

 

            Kecantikan seorang wanita itu terdiri dari tiga macam yaitu

1.      Kecantikan lahiriyah.

2.      Kecantikan batiniyah.

3.      Kecantikan akhlaqiyah yaitu nilai-nilai dan pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam  jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan tindakan dan perilaku perilaku yang bersifat tetap, natural dan refleks.

           

Kesejukan wajah, sungguh tidak berhubungan dengan kecantikan lahir.  Bagi seorang yang belum menikah, kecantikan wajah boleh jadi begitu penting atau bahkan terpenting, sehingga ada yang menikah atas dasar kecantikan wajah.  Tetapi seorang yang sudah menikah, atau seorang yang sudah menghayati sebuah pernikahan, kecantikan wajah terasa demikian tidak pentingnya.  Kecantikan wajah terletak di nomor kesekian.  Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah.  Kenapa …?  Sebab manusia itu mempunyai dua wajah. Wajah yang pertama adalah wajah secara fisik dan yang kedua adalah akal, hati dan dzauq (cita rasa) nya. Wajah yang pertama dari hari ke hari akan terkelupas sehingga muncullah wajah yang kedua dan inilah yang kekal. Akalnya digunakan untuk memahami nilai-nilai kebenaran dan kebatilan. Hati (dasar fitrah dan nurani) nya dapat membedakan antara nilai-nilai kebaikan dan kejahatan.  Dan dzauqnya mampu merasakan nilai-nilai keindahan dan nilai-nilai keburukan. <

             

 

2 Comments Add yours

  1. ayoendhie says:

    Boleh izin share ya….

    Like

  2. Masha Allah.. Sangat bagus artikel ini.. Semoga bisa menjadi wanita yang sholehah.. Amiin

    http://salonkecantikanpanggilan.wordpress.com

    Like

Leave a comment